Ada pepatah yang bilang, kita bisa mengambil hikmah dan belajar banyak dari sebuah kegagalan. Pepatah itu mungkin tidak selamanya benar. Ada bukti ilmiah yang menyatakan bahwa kita akan belajar lebih banyak dari kesuksesan.
Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Earl K Miller memberikan kesimpulan, syaraf otak yang terlibat dalam proses pembelajaran akan memproses informasi lebih efektif setelah seseorang mengalami kesuksesan. Pasalnya, kesukesan akan menuntun seseorang pada perkembangan tingkah laku.
Live Sicence, Rabu (5/8/2009) melansir, Miller dan timnya dari MIT's Picower Institute for Learning and Memory melakukan analisa perubahan syaraf pada otak monyet pada saat mereka mempelajari sebuah tugas spesifik.
Mereka diperlihatkan gambar setiap beberapa detik sekali dan harus melihat ke kiri atau ke kanan bergantung pada gambar yang mereka lihat.
Monyet itu kemudian melakukan "trial and error" ketika menilai gambar mana yang berasosiasi dengan yang mereka lihat dalam perintah tugas tertentu. Jika memilih dengan benar, mereka akan diberikan penghargaan.
Sementara monyet-monyet itu melakukan tugas mereka, ilmuwan memonitor perubahan syaraf pada otak monyet terutama di bagian prefrontal cortex dan basal ganglia. Dua area otak ini merupakan bagian yang terlibat penuh dalam proses pembelajaran.
"Syaraf pada area ini sangat penting dalam proses belajar. Pada bagian ini terekam jejak kesuksesan dan kegagalan dalam mengerjakan suatu pekerjaan," kata Miller.
Yang mengejutkan, syaraf ini lebih "hidup" setelah menerima respon penanda keberhasilan. Sebaliknya, ketika datang respon penanda kegagalan, bagian ini bekerja tidak terlalu efektif.
"Syaraf pada area ini berkembang lebih baik setelah mengalami keberhasilan. Ketika monyet gagal melakukan tugasnya, tidak terlihat adanya perubahan dalam proses tersebut dan syaraf tidak berkembang sama sekali," kata Miller.