Penguatan nilai tukar rupiah diprediksi masih akan berlanjut pada perdagangan Senin 3 Agustus 2009 ini. Faktor dalam negeri dan global memberikan sentimen positif pada mata uang ini.
Tony Mariano dari PT Integral Investama Future kepada VIVAnews mengatakan, rupiah berpotensi menguat ke 9.850 per US$. "Ini memungkinkan karena tadi saja rupiah sudah ada di posisi Rp 9.880-an/US$," kata Tony.
Potensi penguatan ini terjadi karena pelaku pasar mulai berspekulasi memberanikan diri masuk ke aset-aset yang berisiko tinggi, seperti pasar modal atau instrumen yang memberikan imbal hasil lebih tinggi dari instrumen Amerika Serikat.
Dari dalam negeri, pengumuman inflasi yang akan dilakukan BPS siang ini, menurut dia, akan ikut mempengaruhi. "Tapi hanya sedikit. Faktor utama penguatan lebih karena pelaku pasar melihat perbaikan ekonomi masih positif, baik dalam negeri maupun global," kata dia.
Sementara data Bloomberg pukul 08.53 WIB, rupiah bertengger di posisi 9.905 per US$ menguat 22 poin dibandingkan posisi pembukaan. Mata uang lain di kawasan regional yang menguat pagi ini adalah ringgit Malaysia, menguat ke level 3.50 per US$, bath Thailand 34.0 per US$, won Korea 1.221 per US$, dolar Singapura di angka 1.43 per US$. Sedangkan peso Filipina melemah ke 48.07 per US$.
Untuk proyeksi likuiditas Bank Indonesia pukul 08.30 WIB total likuiditas yang tersedia tercatat Rp 31,934 triliun. Sedangkan excess reserve akhir hari sebesar Rp 1,5 triliun. BI mencatat instrumen OPT yang jatuh tempo hari ini sebesar Rp 33,078 triliun.
Sejarah Awal Tarekat dan Nama Aliran Tarekat
1 month ago