Stagnasi pergerakan nilai tukar rupiah mungkin saja dapat 'pecah' pada perdagangan hari ini. Pemicunya yakni harapan sentimen positif dari pengumuman data inflansi Agustus oleh Badan Pusat Stastitik (BPS).
"Satu-satunya sentimen yang bisa sedikit menggerakkan rupiah adalah pengumuman inflasi oleh BPS," kata kepala ekonom BNI Tony Prasetiantono saat dihubungi okezone di Jakarta, Selasa (1/9/2009).
Dia melanjutkan, kabar baik nampaknya akan datang pengumuman inflansi tersebut. "Saya duga inflasi Agustus sekitar 0,8 persen. Ini merupakan berita baik, karena inflasi yar on year (yoy) hanya 2,54 persen," imbuhnya.
Meski demikian, dia menduga rupiah belum akan bergerak secara signifikan, meski mendapat angin segar dari data inflasi. Menurutnya, rupiah akan bergerak tipis di kisaran level Rp10.040-10.100 per USD.
Sementara itu, pada perdagangan kemarin, Senin (31/8/2009) rupiah ditutup di posisi Rp10.112-10.055 per USD atau stganan dibanding akhir pekan lalu di level Rp10.116-Rp10.086 per USD.