1: 2: 3: 4: 5: 6: 7: 8:
Custom Search

28 September 2009

Likuiditas Seret, Rupiah Pagi Ini Tertekan

Seiring berakhirnya Lebaran, likuiditas rupiah cenderung menurun. Kondisi ini membuat nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika pada perdagangan Senin 28 September 2009, mengalami koreksi.

Meski demikian, aliran modal asing cenderung akan mengalami kenaikan seiring momentum positif dengan meningkatnya peringkat utang luar negeri pemerintah Indonesia.

"Likuiditas yang menurun membuat rupiah tertekan," kata David Cornelis, analis pasar dari perusahaan sekuritas asing, kepada VIVAnews.

Pada pukul 08.25 WIB, dalam data transaksi valuta asing di Bloomberg, rupiah melemah 32 poin atau 0,33 persen ke 9.690 per US$. Sedangkan kurs tengah Bank Indonesia berada pada Rp 9.709 per US$.

Selain itu, menguatnya dolar Amerika terhadap sejumlah mata uang utama dunia, terutama euro dan pound sterling membuat sebagian mata uang di Asia terkoreksi.

Pada jam yang sama, dolar Singapura melemah 0,11 persen ke 1,4178 per US$, dolar Hong Kong melemah 0,003 persen ke level 7,7504 per US$. Namun, yen Jepang justru menguat 0,71 persen ke 88,9910 per US$.

Sedangkan di pasar Eropa, mata uang euro melemah 0,32 persen ke US$ 1,4642, dan pound sterling melemah 0,84 persen ke US$ 1,5816.

Bank Indonesia pada pukul 08.30 memproyeksikan, likuiditas di pasar domestik hari ini naik dari Rp 18,6 triliun pada perdagangan akhir pekan lalu, menjadi Rp 22,1 triliun.

Instrumen Operasi Pasar Terbuka yang jatuh tempo mencapai Rp 14 triliun. Turun dibandingkan dengan perdagangan sebelumnya, Rp 18 triliun. Serta excess reserve akhir hari tercatat naik menjadi Rp 1,5 triliun dari transaksi sebelumnya Rp 1,3 triliun.

 
©  free template by Blogspot tutorial