Permintaan yang tinggi menjelang akhir tahun atas dolar Amerika membuat mata uang negara Paman Sam tersebut terus menguat, akibatnya nilai tukar rupiah diproyeksikan akan melemah pada perdagangan hari ini, Selasa (22/12/2009).
"Kalau kita lihat posisi dolar sekarang ini sedang menguat," kata analis valas Toni Mariano kepada okezone di Jakarta.
Dia menambahkan jika tren kenaikan dolar tersebut hanyalah jangka pendek saja. Walau demikian, jika penguatan dolar tersebut terjadi dengan ekstrem, maka dipastikan rupiah akan kembali berada di level Rp9.500 per USD. "Kalau dolar menguat secara ekstrem," ungkapnya.
Menurutnya, rupiah akan berada dalam kisaran Rp9.450-9.500 per USD pada hari ini.
Sementara itu, berbeda dengan Kepala Ekonom BNI Tony Prasetiantono yang mengatakan rupiah bisa terus melemah terkena sentimen negatif akibat gonjang-ganjing Bank Century yang makin di-blow up di Pansus DPR secara tidak proporsional.
Keadaan ini, menurutnya dapat memicu rupiah untuk terus melorot hingga menembus level Rp9.500 per USD. "Saya duga hari ini bisa tembus Rp9.500," ungkapnya.
Dilanjutkannya, Bailout Bank Century menjadi sangat dramatis ketika masuk wilayah politik di DPR. Ini menimbulkan kekawatiran bagi pasar, yang ekspresinya adalah melepas saham, sehingga IHSG melorot dan melepas rupiah, sehingga rupiah jadi melemah.
Dengan demikian, ia menuturkan jika rupiah pada perdagangan hari ini sangat mungkin untuk menembus level berkisar antara Rp9.480-9.520 per USD.
Sekadar mengingatkan, dolar juga mengalami penguatan secara luas sejak perdagangan Jumat 18 Desember kemarin. Dolar menguat atas euro sejak April, karena investor yang menjual dolar secara agresif pada kembali membeli dolar karena akhir mendekati penghujung tahun.
Euro merosot di bawah 1,43 euro per USD untuk pertama kalinya sejak September, membersihkan perdagangan short dollar, sementara dolar menguat untuk empat hari berturut-turut terhadap yen.
Sebelumnya, pada perdagangan Senin (21/12/2009) rupiah ditutup di level Rp9.490- Rp9.460 per USD atau menguat dibanding perdagangan akhir pekan lalu, Kamis 17 Januari silam, di level Rp9.475-Rp9.445 per USD.