1: 2: 3: 4: 5: 6: 7: 8:
Custom Search

24 March 2009

Waspadai Rupiah Setelah Maret


Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menilai penguatan rupiah dan pasar saham disebabkan oleh faktor domestik dan global.

Menurut Menteri Keuangan, faktor dalam negeri masih terkelola dengan baik, kondisi masing-masing perusahaan tidak seburuk yang dibayangkan. "Meski harus lihat sesudah Maret, kita harus sangat-sangat hati-hati mengelola," kata dia di Jakarta Selasa 24 Maret 2009.

Namun, Menkeu tidak menjelaskan secara detail mengapa harus mewaspadai situasi setelah Maret. Biasanya, setelah Maret perusahaan-perusahaan memang mengumumkan kinerja keuangannya, termasuk utang-utangnya.

Dia mengakui memang ada utang jatuh tempo swasta. Namun, Sri Mulyani
mengingatkan setiap perusahaan mempunyai mekanisme dalam penyelesaian
utang yang jatuh tempo.

Dari sisi global, adanya injeksi likuiditas oleh The Fed dan langkah-langkah pemerintah Amerika Serikat telah mendongkrak kepercayaan pasar.

Pada perdagangan Selasa pagi ini, nilai tukar rupiah terus berlanjut. Perdagangan di pasar spot antarbank Selasa ini, 24 Maret 2009, rupiah dibuka pada level Rp 11.500 per dolar Amerika Serikat.

Sejumlah investor melakukan penjualan, sehingga rupiah terus menguat hingga pada pukul 09.05 WIB, rupiah telah berada pada Rp 11.350 per dolar Amerika.

Analis valuta asing Panji Irawan mengatakan, menguatnya bursa Wall Street pada perdagangan Senin 23 Maret membuat rupiah menguat kencang. Indek Dow Jones ditutup menguat 6,84 persen ke 7.775,86.

"Demikian juga Indeks Nasdaq ditrutup menguat tajam 6,76 persen ke 1.555,77," kata Panji kepada VIVAnews melalui sambungan telepon, hari ini.

 
©  free template by Blogspot tutorial