Setelah mencatatkan rekor tertinggi pada transaksi Jumat 20 Agustus 2010, indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) diperkirakan mencoba untuk menembus level tertinggi baru lagi pekan ini.
Pada akhir transaksi akhir pekan lalu, IHSG mencatatkan rekor tertinggi sepanjang sejarah di posisi 3.117,72. IHSG terangkat 12,37 poin atau 0,39 persen dibanding penutupan Kamis 19 Agustus 2010 di level 3.105,35.
IHSG bahkan sempat menyentuh level tertinggi 3.118,65 dengan terendah 3.084,98.
Volume transaksi saham di BEI tercatat 11,19 juta lot senilai Rp4,32 triliun dengan frekuensi 116.214 kali. Sebanyak 120 saham menguat, 81 melemah, 96 stagnan, dan 183 saham tidak terjadi transaksi.
Pengamat pasar saham Willy Sanjaya mengatakan, IHSG berpeluang untuk menembus rekor tertinggi lagi dan mencatat resistance baru. "Meski demikian, upaya (mencapai rekor baru) itu biasanya akan dicoba minimal 2-3 kali," kata Willy kepada VIVAnews di Jakarta.
Pada transaksi hari ini, Senin 23 Agustus 2010, potensi kenaikan IHSG akan ditopang sentimen positif di dalam negeri. Apalagi, harga beberapa saham masih murah. "Pemodal masih berpeluang melakukan akumulasi jangka panjang jelang lebaran," ujarnya.
Potensi kenaikan kembali IHSG, dia melanjutkan, juga akan didukung pergerakan positif saham-saham pendatang baru seperti PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU).
Sementara faktor eksternal seperti di bursa Wall Street, pada transaksi akhir pekan lalu, indeks bergerak variatif. Indeks Dow Jones melemah 57,59 poin (0,56 persen) ke level 10.213,62, Nasdaq naik 0,81 poin (0,04 persen) menjadi 2.179,76 dan Standard & Poor's 500 turun 3,94 poin (0,37 persen) ke posisi 1.071,69.